Rabu, 03 April 2013

Manusia Hebat



Manusia hebat bukan harus mempunyai kekuatan super seperti superman, batman, ataupun gatot kaca. Apakah tokoh-tokoh tersebut ada di kehidupan nyata? Tentu saja jawabanya Tidak!. Manusia hebat yang akan kami bahas tentu bukan seseoran yang punya kekuatan super, tapi beliau hanyalah orang biasa seperti kita. Yang berbeda adalah kecintaan beliau terhadap Tuhan dan umat nya.
Siapa yang tidak akan terharu dengan seorang anak kecil (yatim piatu) yang sudah dapat mencari uang sendiri? Siapa yang akan meningglakan orang yang enak untuk diajak bicara, bercanda? Siapa yang akan kesengsem melihat wajah tampanya setengah dunia? Siapa yang tidak akan betah hidup di Negara yang pemimpinya tidak pernah menaikan pajak, bahkan sering memberikan bonus (yang dijamin halal dan bebas korupsi), murah senyum dengan siapapun, perhatian (bahkan di saat beliau sakit pun selau ingat dengan rakyatnya), Siapa lagi yang akan menolak kalau menjadi orang yang selalu dirindukan dan akan sangat menolong saat ada di samping kita? Apakah ada manusia seperti itu?
Siapakah manusia hebat itu? Sedikit biografi dari beliau.:
TTL                             :Mekkah, 12 Rabi’ul awwal 571M
Ayah                            :Abdullah bin Abdul Muthalib
Ibu                               :Siti Aminah
Nama Lengkap            :Muhammad bin Abdullah bin Abdul Muthallib bin Hasyim bin Qusai bin Kilab bin Murrah bin Ka’ab bin Luayyi bin Ghalib bin Fihr.
Riwayat
Ya tiada lain dan tiada bukan sosok manusia hebat yang pernah hidup di dunia ini hanyalah Rasulullah Muhammad saw. Sejak di dalam kandungan beliau sudah tidak memiliki ayah, di usia enam tahun kehilangan ibunda tercintanya. Setelah itu Muhammad kecil tinggal bersama kakeknya Abdul Muthalib yang pada saat itu umurrya sudah hampir 90 tahun. Nabi saw teru tinggal bersama kakeknya siang dan malam hingga berumur 8 tahun. Akhirnya nabi saw mengecap kepahitan untuk yang ketiga kalinya setelah kakeknya meninggal. Selanjutnyan yang mengasuh Nabi saw adalah pamannya Abu Thalib.
Saat itu pula lah beliau mulai mencari nafkah sendiri dengan menjadi penggembala kambing. Inilah pekerjaan para Nabi sebelumnya. Dari situlah mereka belajar kesabaran, ketegaran dan menanggung kesusahan. Setelah umurnya 15 tahun beliau menawarkan kepada pamanya untuk berdagang. Inilah pekerjaan yang mengajarkan manusia mengenal watak dan akhlak orang lain. Dari berdagang inilah yang akhirnya membentuk karakter Nabi saw. Kemudian jiwa entrepreneur-nya semakin nyata, yaitu saat menjadi karyawannya Siti Khadijah, wanita shalihah dan terhormat yang kemudian menjadi istri pertamanya.
Pada usia 25 tahun akhirnya beliau menikah dengan Siti Khadijah. Pada masa itu, Siti Khadiajh bukanlah perempuan sembarangan tapi adalah seorang yang memiliki status sosial tinggi dalam masyarakatnya dan diberi gelar ath-Thahirah (yang suci). Dia seorang yang sukses dalam mengurus usaha perdagangan yang besar. Pernikahan tersebut berjalan selama lima belas tahun dan membuahkan empat orang anak perempuan dan dua orang anak lelaki.
Pada usia empat puluh tahun, Nabi saw menerima wahyu pertamanya. Ayat yang pertama kali turun adalah Iqra’. Ini menunjukan betapa pentingnya menuntut ilmu dan merupakan sebuah kewajiban. Dia yang tidak bias membaca dan menulis akan mnjadi petunjuk bagi semwsta alam untuk meraih kebahagiaan di dunia dan akhirat.
Pada 27 Rajab tahun kesepuluh dari kenabian, datanglah Jibril menemui Nabi saw yang berada di rumahnya. Jibril berkata, “Thawaflah di Ka’bah sebanyak tujuh kali.” Kemudian Jibril menagabarkan bahwa Rasulullah akan dibawanya pergi ke masjid al-Aqsha untuk selanjutnya dinaikan menuju langit. Perjalanan ini disebut dengan Isra’-Mi’raj, yang mana dalam perjalanan Isra’-Mi’raj ini Rasulullah menerima perintah sholat lima waktu.
Pada tahun ke sepuluh hijriyah, ketika Rasulullah mencapai usia 63 tahun, terjadi peristiwa haji Wada’. Dinamakan haji Wada’, karena pada waktu itu Rasulullah menyampaikan perpisahanya kepada seluruh kaum muslimin dan seluruh umat manusia. Akhirnya pada suatu senin ketika matahari terbit rasulullah wafat. Rasulullah wafat dalam pangkuan ‘Aisyah. Dia sangat berharap bahwa dia akan meninggal dalam keadaan sholat, berjihad, atau membaca al-Qur’an.
Perlu diketahui Rasulullah dilahirkan pada saat matahari terbit. Ini menunjukan bahwa kelahirnya merupakan awal risalah. Risalah untuk seluruh umat manusia. Dia meninggal saat matahari terbit. Ini menunjukan bahwa risalahnya masih senantiasa abadi.
Teori Manusia Hebat
            Menjadi manusia hebat, dalam pengertian sukses di dunia dan akhirat, sebenarnya konsepnya sangat sederhana, yaitu dengan melakukan apa yang dilakukan oleh Rasulullah saw. Buktinya apa bisa sukses di dunia dan akhirat?. Yang pertama adalah kejujuran. Sifat jujur inilah yang membawa Nabi saw menjadi seorang entrepreneur sejati. Jaringan perdagangnya sam ke Negeri Syam (sekarang Syiria). Relasinya jangan diragukan lagi. Pedagang manapun tidak ada yang tidak mengenal Rasul. Business link yang begitu luas dan bagusnya itu beliau sudah dapatkan dalam usia kurang dari dua puluh tahun. Rahasia di balik suksesnya itu hanya satu yaitu JUJUR. Jujur dengan Allah, pembeli, majikan. Barang sebesar atom pun tidak pernah beliau korupsikan. Kejujuran akan membawa kita kepada kebaikan.
            Yang kedua adalah adil dan bijaksana. Dalam suatu riwayat terjadi perselisihan diantara kabilah dalam hal memindahkan hajar aswad. Lalu dengan adil Rasulullah membentangkan sebuah selendang, kemudian hajar Aswad diletakan di atasnya. Lalu setiap kabilah memegang ujung selendangnya dan kemudian Hajar Aswad pun bisa dikembalikan pada tempatnya yang semula. Dengan sifat adilnya ini rasulullah dapat menyelesaikan permasalahan yang hampir saja menimbulkan peperangan.
            Yang ketiga adalah menjadi penyabar. Siapa lagi yang lebih penyabar dari para Nabi dan Rasul Allah? Jawabanya TIDAK ADA. Dalam suatu riwayat Rasulullah melakukan perjalanan ke Thaif  bersama Zaid bin Haritsah. Beliau mengadakan perjalanan itu untuk menawarkan penduduk setempat agama Islam. Namun apabalsan yang diterima oleh Rasul danshabatnya, mereka malah dilempari batu dan keduanya berdarah. Para malaikat kemudian menawarkan kepada Rasulullah denagan berkata” jika enkau mau, aku akan menimpakan kepada mereka dua gunung (ini),:” Namun Nabi menjawab, “Janagan. Siapa tahu dari rahim mereka Allah akan mengeluarkan seseoran yang mengucapkan (kalimat) Tiada Tuhan selain Allah. Begitu sabarnya beliau, bahkan disaat  keritis pun beliau tetap mendoakan kebaikan kepada musuhnya yang menyakiti beliau.
            Yang keempat selalu bersyukur. Rasulullah senantiasa bersukur dan memanjatkan pujian (zikir) sehabis makan, minum, memakai pakaian, ketika bangun tidur dan kembali dari berpergian. Untuk itulah sudah seharusnya kita selalu bersyukur kepada Allah SWT, atas apa yang telah dianugerahkannya. Apabila kita bersyukur, maka akan dicukupkan segala urusannya.
            Yang kelima adalah pemaaf. Tidak ada orang lain yang se-pemaaf Rasulullah di dunia ini. Betapa tidak, beliau disakiti, dihina, dicaci, dan dimaki, Rasul tidak pernah menaruh dendam ataupun marah. Tapi dengan sifat pemaaf nya malah memohonkan ampunan dan rahmat-Nya. Mungkin kalau kita dicaci, kita akan balas juga dengan cacian, keburukan dibalas juga dengan keburukan.
            Mari kita sejenak renungkan apakah kita sudah memiliki salah satu sifat di atas? Dalam surat At-Taubah 128 Allah berfirman ”Sungguh telah datang kepadamu seorang Rasul dari kaummu sendiri, berat terasa olehnya penderitaanmu, sangat menginginkan (keimanan dan keselamatan) bagimu, amat belas kasihan lagi penyayang terhadap orang-orang mukmin.”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar